Dari judul diatas lo semua pasti udah tau ini cerita tentang apa. Kalo orang udah ngomong LDR pasti lebih banyak dukanya daripada sukanya. Bahkan ada sebagian pasangan yang berpura-pura mesra dan merasa baik-baik saja dengan status ini.
Jarak. satu kata yang sangat membuat gue bingung. kenapa ada sebuah masalah baru dalam sebuah hubungan. bukan orang ketiga, bukan tidak nyaman, bukan jenuh, tapi jarak. Dengan jarak semua alasan tadi bisa terjadi. Sebegitu hebatnyakah jarak ? ngga sedikit sebuah hubungan selesai hanya karena jarak.
Gue pernah merasakan LDR.
Gue ngga ada masalah sama mantan gue. gue nyaman dia nyaman. sampe akhirnya dia bertanya
" kapan kesini ? "," kapan ketemu ? ". gue dan dia hanya beda kota bukan negara. Tapi entah kenapa gue merasa jauh dengan dia. Gue hampir setahun ngga pernah ketemu dia sama sekali. Dan itu bikin dia kesel dan kecewa. Akhirnya dia memutuskan hubungan ini. Mungkin dia iri dengan teman"nya yang LDR juga. Bisa bersama walau hanya dalam waktu yang singkat. Mungkin dia ingin merasakan kebahagian kecil itu. Merasakan bagaimana bahagianya berada disamping pasangan. Dan gue ngga pernah muwujudkan mimpi kecilnya itu. Di lain cerita ada temen gue. Dia putus sama pacarnya karena LDR juga. Tapi setelah 3 tahun mereka bersama lagi. Jadi, apakah LDR ini hanya masalah sepele ? atau memang sebuah masalah yang besar ?. kenapa jarak bisa memisahkan hubungan ? kenapa jarak bisa membuat cinta menjadi jauh ? kenapa jarak bisa membuat kita takut ?.
Jujur gue sedikit kesel dan marah karena jarak hubungan gue harus berakhir. Hanya karena tidak bertemu hubungan harus berakhir. Gue juga tidak pernah menyalahkan mantan gue. Wajar jika dia ingin bertemu dan gue juga ingin tapi lagi-lagi jarak yang jadi penghalangnya. Tapi jujur, dalam masalah ini gue yang salah. Gue ngga bisa sedikit mengalah dengan ego gue.
Gue masih berharap dengan cinta gue. Gue bukan orang yang mudah menyerah hanya karena jarak. Tapi mantan gue tidak pernah bahkan tidak akan pernah merasa cukup dengan kebahagian kecil yang bisa gue beri sama dia yang terpisah jarak. Dia bilang dia ingin punya seseorang yang bisa ada disamping dia. seseorang yang nyata. Gue hanya bisa diam membaca kata-kata itu. Kalian mungkin ada juga yang seperti ini.
Gue dan mungkin kalian semua yang pernah, saat ini dan akan LDR. Percayalah jangan pernah takut dengan jarak.Bersabarlah dengan jarak. Dengan jarak kita bisa mengukur dan menjadi lebih baik lagi terhadap pasangan kita.
ada kutipan yang gue ngga tau sumbernya dari mana,
Jarak. satu kata yang sangat membuat gue bingung. kenapa ada sebuah masalah baru dalam sebuah hubungan. bukan orang ketiga, bukan tidak nyaman, bukan jenuh, tapi jarak. Dengan jarak semua alasan tadi bisa terjadi. Sebegitu hebatnyakah jarak ? ngga sedikit sebuah hubungan selesai hanya karena jarak.
Gue pernah merasakan LDR.
Gue ngga ada masalah sama mantan gue. gue nyaman dia nyaman. sampe akhirnya dia bertanya
" kapan kesini ? "," kapan ketemu ? ". gue dan dia hanya beda kota bukan negara. Tapi entah kenapa gue merasa jauh dengan dia. Gue hampir setahun ngga pernah ketemu dia sama sekali. Dan itu bikin dia kesel dan kecewa. Akhirnya dia memutuskan hubungan ini. Mungkin dia iri dengan teman"nya yang LDR juga. Bisa bersama walau hanya dalam waktu yang singkat. Mungkin dia ingin merasakan kebahagian kecil itu. Merasakan bagaimana bahagianya berada disamping pasangan. Dan gue ngga pernah muwujudkan mimpi kecilnya itu. Di lain cerita ada temen gue. Dia putus sama pacarnya karena LDR juga. Tapi setelah 3 tahun mereka bersama lagi. Jadi, apakah LDR ini hanya masalah sepele ? atau memang sebuah masalah yang besar ?. kenapa jarak bisa memisahkan hubungan ? kenapa jarak bisa membuat cinta menjadi jauh ? kenapa jarak bisa membuat kita takut ?.
Jujur gue sedikit kesel dan marah karena jarak hubungan gue harus berakhir. Hanya karena tidak bertemu hubungan harus berakhir. Gue juga tidak pernah menyalahkan mantan gue. Wajar jika dia ingin bertemu dan gue juga ingin tapi lagi-lagi jarak yang jadi penghalangnya. Tapi jujur, dalam masalah ini gue yang salah. Gue ngga bisa sedikit mengalah dengan ego gue.
Gue masih berharap dengan cinta gue. Gue bukan orang yang mudah menyerah hanya karena jarak. Tapi mantan gue tidak pernah bahkan tidak akan pernah merasa cukup dengan kebahagian kecil yang bisa gue beri sama dia yang terpisah jarak. Dia bilang dia ingin punya seseorang yang bisa ada disamping dia. seseorang yang nyata. Gue hanya bisa diam membaca kata-kata itu. Kalian mungkin ada juga yang seperti ini.
Gue dan mungkin kalian semua yang pernah, saat ini dan akan LDR. Percayalah jangan pernah takut dengan jarak.Bersabarlah dengan jarak. Dengan jarak kita bisa mengukur dan menjadi lebih baik lagi terhadap pasangan kita.
ada kutipan yang gue ngga tau sumbernya dari mana,
Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa menjadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi yang lebih baik, waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar.Jadi, percayalah jika jarak yang memisahkan maka waktu yang akan mempertemukan.
Komentar
Posting Komentar